Tiap menit, ada satu orang yang menjadi buta, itulah kenyataan di Indonesia. Angka itu terbilang tinggi, dan sebagian besar penderita kebutaan justru berasal dari kalangan sosial ekonomi lemah (miskin). Penyebab utamanya: katarak.
Dalam peringatan World Sight Day (9/10), kebutaan menjadi prioritas penanganan secara intensif. khususnya katarak dan retinablastoma (penyakit ganas retina).
Beberapa tahun lalu, penderita katarak dari kaum lansia. Namun saat ini, pada usia 40 tahun sudah banyak ditemukan katarak. Salahs satu pencetusnya; paparan sinar ultraviolet matahari secara langsung.
Kondisi lapisan ozon yang menipis membuat paparan ultraviolet mengenai mata. Hal tersebut membuat lensa mata mengeruh. Kekeruhan pada lensa mata inilah yang dikenali sebagai katarak.
Negara tropis, merupakan negara yang banyak terserang kondisi ini. Dikarenakan, hampir setengah tahun merasakan panasnya sinar matahari, termasuk Indonesia. Sedangkan di negara empat musim, rata-rata penderita katarak adalah kelompok usia 60 tahun. Itu pun disebabkan pengaruh faktor usia (degeneratif), bukan dari sinar matahari.
Katarak bisa diobati, asalkan terdeteksi sejak dini. dalam kondisi apapun. Pencegahan yang perlu dilakukan, gunakan kacamata pelindung, topi atau payung ketika sedang di luar rumah. Retibablastoma tak hanya mengakibatkan kebutaan, tapi juga mengancam kehidupan.
Mata menjadi mirip mata kucing menjadi gejala dominan retinablastoma. Gejala snar terlihat memantul dari mata ataupun juling juga menjadi gejala yang patut diwaspadai. Intinya, bila mata terasa ada yang kurang enak, segeralah berobat
0 Response to "katarak dipicu ultraviolet"
Post a Comment