Translasi mata uang asing dalam laporan keuangan merupakan bukan sesuatu yang sederhana, apalagi jika harus mengikuti
standar pelaporan keuangan yang terus berubah dari waktu-ke-waktu.
Prosedurnya itu sendiri sudah rumit, ditambah lagi dengan
langkah-langkah prosedur yang lumayan panjang, sehingga urusan
mentranslasikan laporan keuangan bermata uang asing, bukan bekerjaan
yang mudah.
Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan
keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi
mengenai operasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan
laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang
asing induk perusahaan.
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:
- mencatat transaksi mata uang asing;
- memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
- berkomunikasi dengan peminat saham asing.
Bagaimana prosedur translasi ke dalam mata uang pelaporan?
Langkah-1. Identifikasi dan Tentukan Mata Uang
Fungsional Anak Perusahaan (subsidiary) – Anak perusahaan bisa saja bertransaksi dalam beragam
mata uang. Untuk itu, sebelum translasi dilakukan, perlu mengidentifikasi mata
uang fungsionalnya
Langkah-2. Konversikan Transaksi Anak Perusahaan
Ke Dalam Mata Uang Fungsionalnya – Setelah di langkah-1 selesai dilakukan dan mata uang
fungsional telah diketahui, maka di langkah yang kedua ini anda mengkonversikan
semua transkasi yang terjadi di perusahan anak (apapun mata uangnya) ke dalam
mata uang fungsionalnya. Penting untuk diperhatikan, semua anak perusahaan
sebaiknya menggunakan mata uang fungsional secara konsisten dari
tahun-ke-tahun, sehingga ada basis perbandingan yang pasti ketika pelaporan
muti-tahun diperlukan.
Langkah-3. Konversikan
hasil Laporan Posisi Keuangan (Neraca) ke Mata Uang Pelaporan – Setelah semua laporan
keuangan anak perusahaan dikonversikan ke mata uang fungsionalnya (langkah-2),
di langkah ketiga ini anda mengkonversikan semua laporan keuangan (baik anak
perusahaan maupun induknya). Bisa saja perusahaan induk juga bertransaksi dalam
beragam mata uang, selain mata uang pelaporannya. Misalnya: untuk pelaporan
listing di Nasdaq, JAK corp menggunakan USD sebagai mata uang pelporan,
sementara sebagian besar transkasi di JAK corp dalam IDR. Dalam situasi ini
maka laporan posisi keuangan (Neraca) JAK corp—sebagai perusahaan induk-pun
perlu dikonversikan ke dalam mata uang pelaporan.
sumber: berbagai sumber
0 Response to "Pelaporan disclosure translasi mata uang asing"
Post a Comment